Elsa - Disney's Frozen

Kamis, 17 April 2014

Puisi Tentang Salju

Salju

Karya Wing Kardjo

Kemanakah akan pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun

Kemanakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup

Kemanakah akan lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti

Kemana akan pergi
selain mencuci diri

Puisi “Salju” karya Wing Kardjo menurut pendapat saya adalah sebuah titik kulminasi keangkuhan, kesombongan, dan kebekuan seseorang pada Tuhan, yang lalu sadar dan berusaha untuk kembali.
Kemanakah akan mencari matahari ketika salju turun pohon kehilangan daun. Aku berharap pada matahari untuk mencairkan kebekuan dan keangkuhan hatinya karena kebekuan dan keangkuhan itu (yang disimbolkan dengan salju) telah menutupi daun-daun (hati) dirinya. Ia lantas menjadi kehilangan daunnya (hati).Pohon tanpa daun adalah pohon yang ranggas, mati. Meskipun hidup ia dianggap mati. Salju adalah kebekuan dan keangkuhan pohon (aku) terhadap Tuhannya. Pohon ketika musim salju sama seperti halnya gurun tanpa rumput dan tanpa air. Yang membuat pohon bermakna pohon adalah daun, tanpa daun pohon bukan apa-apa. Dan manusia tanpa Tuhan adalah sebuah kehampaan. Maka ketika daun-daun pohon tertutup salju, pohon telah kehilangan daunnya dan mencari matahari yang mustahil pada musim salju. Maka penyair menggunakan kalimat kemanakah akan pergi mencari matahari ketika salju turun. Salju yang ingin diungkapkan penyair dengan kata lain adalah simbol keangkuhan dan kesombongan manusia terhadap Tuhannya .

Karena ia angkuh pada Tuhannya ia tak tahu lagi kemanakah jalan mencari lindungan ketika sesuatu hal menimpa dirinya (kekuyupan) dan ketika tak ada yang mampu menerimanya (dan pintu tertutup).
Kemanakah akan lari mencari api ketika bara hati padam tak berarti ketika keputusasaan telah begitu menyergap dan semangat hidup telah padam. Kemana akan pergi selain mencuci diri. Aku sadar lalu pergi mencuci diri menghadap Tuhannya (bertaubat).

Dalam sastra, suasana muram biasanya merupakan indeks bahwa tokoh sedang bersusah hati. Jika diperhatikan secara seksama, dalam puisi “Salju” karya Wing Kardjo tersebut terdapat sebuah perasaan putus asa, hilangnya semangat hidup. Hal itu ditandai dengan penggunaan kata kemanakah akan…,kemanakah akan lari mencari api ketika bara hati padam tak berarti. Ada sebuah keputusasaan yang didapatkan tokoh ketika bara hatinya (semangatnya) padam.

2 komentar:

  1. Puisi ini pernah dilagukan suatu ketika dahulu sekitar 70 an.. penyanyinya todak dapat diingat...

    BalasHapus
  2. Puisi ini pernah dilagukan suatu ketika dahulu sekitar 70 an.. penyanyinya todak dapat diingat...

    BalasHapus