AKU DAN KAU DI JALAN IMPIAN………
Oleh Ratih Rambu Karanja Ringgu
Tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyukaimu . . .
Atau bahkan tidak lagi mencintaimu . . .
Bahkan hingga harus membencimu . . .
Kisahku denganmu begitu indah dalam buai kenangan manis dimasa lalu. . .
Masa disaat kita mengukir begitu banyak mimpi dan impian. . .
Kita sama-sama berjanji bahwa tak ada satupun dari mimpi itu yang boleh terkubur dan lenyap…
Semuanya harus jadi nyata . . .
Kemudian kau dan aku berpegangan tangan, menyamakan langkah kaki, menyatukan maksud hati
Kita berdua sepakat untuk mengejar mimpi-mimpi kita… mimpi itu adalah kebahagiaan….
Kebahagiaan
yang akan menyatukan aku dan kau tidak lagi terpisahkan oleh jarak dan
waktu seperti yang selama ini telah kita jalani…
Kebahagiaan yang akan membawa kau melihatku terlihat bagaikan bidadari dalam balutan gaun putih yang mulia didalam Kasih-Nya…
Kebahagiaan yang akan membuatku merasa berharga menjadi seorang wanita karena memiliki pendamping sepertimu…
Kebahagiaan
yang semestinya membawa damai dan tawa saat menyaksikan
Malaikat-malaikat Kecil kita memeluk aku dan kau dengan penuh cinta…
Kebahagiaan
yang seharusnya membawa aku dan kau sama-sama mengerti arti sebuah
perjuangan melewati kehidupan didalam gubuk impian kita….
Kebahagiaan
yang pada akhirnya membuat aku dan kau kembali merasakan indahnya
menemukan orang yang betul-betul kita harapkan hidup menemani kita
selamanya ketika akhirnya melihaat malaikat-malaikat kecil kita
menikmati hal yang sama seperti kita saat ini..
Dan kebahagiaan yang
membawa kita pada satu rasa bahwa kita telah menghabiskan kehidupan kita
berdua dengan penuh kesetiaan dan penuh kemesraaan yang akan sama-sama
kita pertanggungjawabkan ketika telah tiba waktu-Nya untuk memanggil
kita kembali kepada-Nya………..
Harus aku akui , sekali lagi tidak ada
alasan bagiku untuk membencimu… tetapi itu hanya ketika aku kembali
kepada masa lalu melodi cinta kita…
Saat kau dan aku masih teguh berpegangan tangan dan langkah kaki kita masih sama dalam tujuannya…
Sekarang ….. bahkan hanya untuk meraih tanganmu aku sudah tak bisa ..
Apalagi hingga menyamakan langkahku kembali seiring denganmu..
Tahukah kau bahwa rasanya begitu sulit bagiku melakukannya saat ini?
Sadarkah kau bahwa kini aku tertinggal jauh dibelakangmu dalam pengejaran mimpi kita?
Mimpi-mimpi yang bernama bahagia itu pelan-pelan telah menghempaskan tangan kita yang menyatu menjadi terpisah.,
Langkah kita yang seirama menjadi tak searah…
Perjalanan kini kau tempuh sendiri dalam kuatnya obsesimu terhadap kebahagiaan..
Ijinkan aku bertanya sebentar…
“dapatkah kau merasakan getir cinta didadamu??? “ ini pertanyaan dari aku yang tengah kesulitan dijalan kita …….
Ijinkan aku menjawabnya dengan keyakinanku mengingat bahwa mungkin kau tak dapat lagi mendengar suaraku…
“meskipun aku tertinggal jauh dibelakangmu, aku bisa meihatmu dengan mata hatiku…
Jauh didepanku kau masih tetap mengejar mimpi2 kita,,, getir cinta itu membakar deru langkahmu..
Tanpa kau sadari, aku sudah tak lagi disampingmu…..
Tanpa
kau ketahui aku begitu menderita mengejarmu…. Mimpi-mimpi kita
pelan-pelan terabaikan dan kini perjuanganku bukan lagi demi mimpi kita,
tetapi demi menggapai tanganmu dan menyadarkanmu aku lelah , suaraku
hampir habis memanggil namamu, hatiku menangis ketakutan dan tak menentu
menyadari bahwa aku kini sendiri dijalan kita….
Aku ingin terus mengerjarmu hingga kau tahu aku masih rindu melihat mimpi-mimpi kita menjadi nyata…
Hampir habis dayaku…. Aku mencoba berteriak dengan puing-puing kekuatanku dijalan ini…
Rupanya kali ini Tuhan membuatmu mendengarkan rintihanku…
Aku
berharap kau dpat berhenti ataupun mencoba memelankan langkahmu sekedar
menungguku mendekatimu sedikit saja atau bahkan kalau boleh hingga aku
kembali meraih tanganmu….
Sakit memang sakit.. ketika dari kejauhan
ku lihat kau masih saja terus melangkah ,kau masih kau yang sama dengan
obsesimu tentang kebahagiaan..
Tapi tunggu….. mungkinkah itu karena
kau sesungguhnya tahu bahwa meskipun sulit jalan ini aku masih terus
tertatih mengikuti dan berusaha meraih tanganmu …. Apakah kau merasa aku
tak’kan menyerah dan berhenti dalam pengejaran ini? apakah kau cukup
terhibur dengan aku yang masih terus mengejarmu???
Kalau begitu aku
tak ingin lagi terus mengejarmu, tidak peduli apakah hanya sekedar
memegang tanganmu dan menyamakan langkah kita kembali ataukah hanya demi
menyadarkanmu bahwa aku sudah tak ada disampingmu…..
Aku tak peduli lagiiiii….. telah habis dayaku…. Hampir habis nyawaku…..
Apalagi yang ingin ku kejar darimu yang tak pernah sedikitpun menyadari semua tentangku…
Teruslah melangkah wahai pengejar mimpi…
Semakin
cepat mungkin kau akan menemukan orang lain yang juga melewati jalan
ini…. mungkin dia akan menyapamu dan semakin membuat kau tak sadar
dengan diriku yang hampir hilang dijalan kita…..
Pergilah…………… teruskanlah perjalanan ini….
Aku sudah tak kuat mengejarmu….. hasratku untuk menyadarkanmu telah mati…..
Dan
kini aku berhenti disudut jalan ini, berharap menemukan seorang yang
rupawan dan baik hati melihatku, melihat hingga kedalam hati ini,
mencoba mengulurkan tangannya untuk menopangku duduk , mencoba berhenti
bersamaku, mencoba mendengarkan kisahku, dan mencoba membalut
luka-lukaku ketika mengejarmu… mencoba membasuh wajahku dengan beningnya
embun pagi yang kemilau… dan dengan ketulusan merelakan bahunya sebagai
tempatku bersandar sebelum ia benar-benar memegang tanganku dan aku
menemukan bahwa kini aku telah cukup kuat untuk meneruskan pengejaran
ini meskipun bukan denganmu lagiiiii……….
Aku berharap… ya… aku
berharap……. Tetapi sepertinya harapan ini terdengar kepadamu hingga
kerelung hatimu yang dalam meskipun kau telah benar-benar hilang dari
pandanganku dijalan ini…
Mungkinkah masih ada cinta untukku?
Mungkinkah kau hanya sekedar terobesesi , merasakan bahwa aku terus
mengejarmu dan hal itu membuatmu seolah-olah tak peduli dengan rasamu
tentang tangan kita kita yang sebenarnya tak saling berpegangan lagi dan
juga tetang langkah kita yang tak lagi sama dalam pengejaran ini?
Mungkinkah terhentinya langkahku dan terlintasnya harapan dalam benakku menyadarkanmu kali ini??
Sepertinya
aku harus mengatkan ya… karena sekarang aku pelan-pelan melihatmu
kembali datang kepadaku….. kedatanganmu mengisyaratkan betapa kau
benar-benar lupa dan tak menyadari bagaimana kisah pengejaran kita
berlangsung……
Dan kini kau berada tepat dihadapanku, mencoba
menatapku dan menitikkan beningnya air matamu.. air mata yang dulu
selalu kuhapus dengan jemariku… ingin aku menampar wajahmu ..memaki-maki
dirimu, bahkan mengusirmu pergi dan tak usah kembali lagii padaku…
tetapi apa daya… aku tak kuasa… suaraku kelu, semua tubuhku tak mampu
lagii melakukan sesuatu…
Hanya mataku yang masih melihatmu meskipun
kabur karena dibalut dengan air mata kepedihaanku, kulihat kau
benar-benar menyesali semuanya.. ..
Kali ini kuijinkan kau
merangkulku.. kubiarkan kau membantuku duduk dan mendengarkan kisah
kesendirianku ketika kau begitu cepat , dan tak berbalik untukku,,,
Kali ini ku ijinkan kau membasuh wajahku dengan ketulusanmu, kuijinkan kau untuk memegang kembali tanganku dengan erat..
Tapi
aku tak ingin melangkah bersamamu lagi,,,,, karena mungkin saja kau
akan kembali lupa dan tak sadarkan diri akan hadirku dan kembali pada
obsesimu …
Aku ingin kau menggendongku…. Aku akan memelukmu….
Meskipun tanganku tak memegang tanganmu, meskipun kakiku tak ikut
melangkah denganmu, setidaknya aku tak perlu khawatir lagi dijalan ini,
karena aku tahu kau menggendongku…. Hati kitalah yang akan terus erat
menyatu untuk meneruskan perjalanan ini…..
Suatu hari jika kau lelah
cobalah untuk meraih tanganku yang memelukmu, dan aku akan mengerti
bahwa perjalanan kita harus kembali seperti dulu,, dimana benar-benar
tangan kita saling berpegangan, kaki kita sama-sama melangkah, hati kita
terus menyatu demi mimpi kita…
Dan menemukan arti baru dari setapak
demi setapak jalan kita bahwa kau dan aku akan menyongsong mimpi2 kita
yang dahulu tentang kebahagiaan..
Aku tahu.. kamupun tahu..
Aku mau.. kamupun mau…
Bahwa tak ada satupun dari mimpi itu yang boleh terkubur…
Semua harus jadi nnyata…
Created by : Ratih Rambu Karanja Ringgu
Sumber : http://www.lokerpuisi.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar