Puisi Hari Anak
Anak tekun belajar di sekolah..
Anak berbinar-binar bermain play station..
Sekelompok lainnya, bernapas asap knalpot menjajakan koran..
Anak lainnya, berpeluh lumpur membantu ibunya menanam padi..
Anak lainnya, kelelahan menjadi buruh pabrik kecil di ujung desa..
Anak dipaksa harus bekerja, hanya karena ekonomi keluarga, hanya karena kemiskinan..
Anak gemuk berpipi montok, berlarian sangat lincahnya..
Anak berkulit bersih sehat, tertawa dengan gigi putihnya..
Sebagian anak lainnya, tidak mampu berdiri hanya karena menderita gizi buruk..
Anak lainnya, harus meregang nyawa hanya karena tidak diimunisasi..
Anak lainnya, sedang menunggu ajal hanya karena tertular AIDS dari ibunya..
Anak dipaksa berpenyakit, hanya karena korban kondisi orangtua, hanya karena kelalaian negara..
Anak bermanja selalu diasuh ibunya..
Anak terlelap dibelai sayang bapaknya...
Sebagian orangtua lain, menampar hanya karena anak menangis minta tidur..
Orangtua lain, memukul hanya karena anak mengompol di kasur..
Orangtua lain, menyubit kulit mulus hanya karena anak minta beli mainan..
Gurunya yang bukan orangtua, menendang hanya karena anak terlambat sekolah..
Gurunya yang bukan orangtua, menghantamkan mistar ke wajah hanya karena anak tidak mengerjakan pekerjaan rumah..
Anak dipaksa menerima kekerasan, hanya karena kebiadaban manusia dewasa
Hanya karena kekejian manusia dewasa...
Anak merayakan gemerlap peringatan hari anak di hotel berbintang..
Anak bergembira bernyanyi di panggung hari anak nasional..
Sekawanan anak lainnya, masih mengalami korban ekploatasi seksual..
Sekawanan lainnya, masih menjadi korban asap rokok manusia dewasa..
Sekawanan lainnya, masih menjadi anak jalanan..
Sekawanan lainnya, masih menjadi korban kekerasan..
Sekawanan lainnya, masih menjadi korban kelaparan..
Sekawanan lainnya, masih menjadi korban perdagangan anak..
Hari Anak..
Hanya sekedar seremonial..
Hanya sebatas pidato pejabat negara..
Hanya sekedar himbauan para pemerhati anak..
Hanya secuil gegap gempita sehari..
Setelah itu anak masih saja tetap menjadi korban..
Anak masih saja tetap diabaikan haknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar