Oleh : Upik Tri Wulandari
Aku cinta kau Indonesiaku
Meski telah kusam warna merah putihmu
Meski telah tercabik-cabik hijau pegununganmu
Meski telah longsor bukit-bukitmu
Aku tetap cinta kau Indonesiaku
Aku cinta kau Indonesiaku
Meski korupsi mengintip di setiap sudut meja
Meski keadilan hanya mimpi indah rakyat jelata
Meski pendidikan hanya berpihak sebelah mata
Aku tetap cinta kau Indonesiaku
Aku cinta kau Indonesiaku
Meski reformasi berjalan tertatih-tatih
Meski pilkada potensi korupsi nan perih
Meski petinggi negara bagai badut penyuka daging gurih
Aku tetap cinta kau Indonesiaku
Merah atau putih
Aku tetap cinta kau Indonesiaku
Meski kemerdekaan hanya di mulut
Meski kemiskinan , kebrutalan, kebodohan, keterbelakangan,
kekalutan, kemesuman, dan kesemrawutan
Masih menggores membekas pintu-pintu rumah negri ini
Jatuh atau bangun
Aku tetap cinta kau Indonesiaku
Karena kau adalah negeri surga buatku
karena kau adalah masa lalu. masa sekarang, dan masa depanku
karena kau adalah hatiku.
Damai di hati , damai di bumi,
Indonesia
Jayalah terus di hari Kebangkitanmu ini.
(Surabaya, 20 Mei 2013)
Sumber : http://fiksi.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar